BREAKING NEWS
 

Negosiasi Dagang Berujung Penikaman, Pedagang Jadi Korban Aksi Brutal Ayah dan Anak


Jambi, Wartapembaruan.co.id
— Peristiwa kekerasan brutal kembali mencoreng rasa aman pelaku usaha kecil. Seorang pedagang di Kota Jambi menjadi korban pengancaman, penikaman, dan pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh dua orang pelaku, ayah dan anak, hanya karena persoalan sepele di tempat usaha korban, Senin 22/12/25.

Berdasarkan keterangan korban, insiden bermula saat seorang konsumen datang ke tokonya untuk melakukan negosiasi harga barang dagangan. Sebagai pedagang, korban menyambut konsumen tersebut dengan baik dan profesional. Namun suasana berubah mencekam ketika seorang pria yang kemudian diketahui sebagai pelaku pertama datang dan mengintimidasi konsumen secara verbal.

Pelaku dengan nada mengancam berkata, “Kamu ngapo kesini pulak, kupecahi HP kau gek,” membuat konsumen merasa tertekan dan akhirnya memilih pergi.

Tak berhenti sampai di situ, pelaku pertama justru melampiaskan amarahnya kepada korban dan para pekerja toko. Dengan ancaman lanjutan, pelaku berkata, “Kau terimo lah HP budak tu, kupecahi gegalo kamu.”

Korban mengaku tetap berusaha meredam situasi. Dengan nada rendah, korban menjawab bahwa ia tidak mengetahui persoalan apa pun dan hanya melayani pembeli sebagai bagian dari rezeki usaha. Pelaku sempat diam dan meninggalkan lokasi.

Namun situasi kembali memanas sekitar lima menit kemudian. Anak bungsu pelaku (pelaku kedua) datang ke toko dan mempertanyakan sikap korban. Merasa tidak terima, pelaku kedua kemudian memanggil kembali ayahnya ke lokasi.

Berdasarkan rekaman CCTV dan kesaksian saksi, korban tidak melakukan perlawanan maupun provokasi. Meski demikian, pelaku pertama justru melakukan penyerangan brutal, dengan menusuk korban menggunakan senjata tajam yang diduga gunting secara berulang kali.

Akibat serangan tersebut, kaca etalase toko pecah dan serpihannya melukai kaki korban. Meski telah terluka, korban masih dikejar oleh pelaku kedua, lalu ditendang dan dipukul hingga korban tersungkur.

Hingga berita ini diterbitkan, kedua pelaku masih melarikan diri. Ironisnya, anak sulung pelaku diduga mengetahui keberadaan ayah dan adiknya, namun menolak memberikan informasi lokasi kepada pihak korban.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius terkait keamanan pelaku usaha kecil serta ketegasan penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan di ruang publik. Korban berharap aparat kepolisian segera bertindak cepat, mengamankan pelaku, dan memproses hukum secara tegas sesuai undang-undang.

Peristiwa ini menjadi peringatan keras bahwa tindakan premanisme dan kekerasan tidak boleh dibiarkan, terlebih ketika terjadi di ruang usaha yang seharusnya menjadi tempat mencari nafkah dengan aman.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image