Sijunjung, Wartapembaruan.co.id - Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sijunjung, Pebriyaldi mengecam aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jln Kajaolaliddo, Kota Makassar, Ahad (28/3) pagi
Ia menganggap aksi bom bunuh diri ini langkah dari pelaku aksi teror untuk membuat masyarakat merasa tidak aman. Aksinya itu adalah tindakan radikal.
"Sebagai bangsa yang sedang berjuang untuk menghadirkan keamanan dan kedamaian untuk seluruh warga bangsa tentu tetap terluka dan tidak akan pernah mentolerir tindakan radikal seperti ini," jelas Pebriyaldi, Ahad (28/3) siang.
Mewakili PCNU Sijunjung, ia menyampaikan duka citanya atas insiden bom bunuh diri tersebut. Menurutnya aksi teror bom hingga mengancam nyawa seseorang bukanlah ajaran setiap agama yang ada.
"Aksi terorisme bukan Jihad, tidak ada ajaran dan perintah dalam Islam yang melegitimasi aksi-aksi terorisme begitupun dengan agama lainnya," tandasnya.
Ia berharap pihak TNI dan Polri untuk segera mengusut kelompok atau pelaku bom bunuh diri tersebut.
"Semoga TNI/Polri segera mungkin mengungkap kasus ini, agar tidak ada lagi kejadian lanjutan,” pintanya.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdiysam menjelaskan kronologi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar terjadi pagi tadi, saat saat jemaat tengah melaksanakan ibadah dalam menyambut Hari Paskah. Lima petuas gereja dan empat jemaat yang saat ini sedang dalam perawatan (di rumah sakit). Sementara data awal satu korban yang dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri," ungkapnya.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan mengatakan, korban luka akibat bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar bertambah menjadi 14 orang.
"Jadi 14 saat ini sedang dirawat di rumah sakit tentunya berasal dari korban luka, ledakan bom di TKP. Ada sebagian jemaat," katanya.
Pihaknya memperkirakan, ada dua orang pelaku. Satu orang coba menerobos dan dihalangi pihak keamanan, sehingga tidak sampai masuk ke dalam.
"Jadi korban dari jemaat di luar saja yang terkena ledakan dan tidak ada meninggal," bebernya. Sementara itu, setalah aksi bom bunuh diri itu terjadi, pengguna jalan yang ada di sekitar lokasi panik dan lari berhamburan, seperti yang terlihat dalam rekaman video yang beredar. Kejadian itu juga terekam salah satu kamera CCTV. Tampak jelas detik-detik bom itu meledak. Beruntung, kendaraan yang melintas di jalan tersebut tidak ramai. Dari kejadian dari olah TKP kepolisian, ada beberapa kendaraan roda dua dan empat rusak dan juga pagar gerbang Gereja Katedral ikut rusak akibat ledakan bom. (Zaki)
Trending Now
-
Heboh Seorang Guru SD Negeri Di Kecamatan Susukan Di Culik Oleh OTK Di Lingkungan Tempatnya MengajarKabupaten Cirebon , Wartapembaruan.co.id - Viral di media sosial sebuah postingan seorang warga Desa Kedondong, Kecamatan Susukan, Kabupate...
-
Jambi, Wartapembaruan.co.id — Proyek optimalisasi lahan (OPLAH) tahun anggaran 2024 yang didanai melalui APBN via Kementerian Pertanian (Ke...
-
Bogor, Wartapembruan.co.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor menegaskan akan membongkar bangunan milik seora...
-
Dairi, Wartapembaruan.co.id -- Untuk memberikan rasa Aman dan Nyaman kepada warga Sumbul, Kab. Dairi, Kapolsek Sumbul AKP Rapolo Tambunan ...
-
Jambi, Wartapembaruan.co.id - Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, yang melibatkan gerakan tubuh be...