Iklan

Pintu Langit dan Di Sebuah Pasar Desa, Antologi Puisi dan Cerpen HPN 2022

warta pembaruan
07 Februari 2022 | 11:20 PM WIB Last Updated 2022-02-07T16:20:37Z


Kendari, Wartapembaruan.co.id -- Pintu Langit dan Di Sebuah Pasar Desa, merupakan judul antologi puisi dan cerita pendek para wartawan yang terbit dengan beberapa buku lain dalam memeriahkan blantika kegiatan HPN 2022 yang berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara. 

Sebanyak 18 wartawan menyumbang puisi dalam Pintu Langit dengan total 121 untai puisi sedangkan untuk antologi cerita pendek diisi lima cerpenis wartawan dengan total sebanyak 39 cerita pendek. 

Para wartawan penyumbang puisi adalah Amir Mahmud NS, Asril Koto, A.R. Loebis, Ardiansyah , Alwi Karmena, Djoko Tetuko, Djunaedi Tjunti Agus, Hendry Nursal, Kurnia Effendi, Kabul Budiono, Nofrialdi Nofi Sastra, Mohammad Nasir, Syarifuddin Arifin, Sawir Pribadi, Taufik Effendi, Yusuf Susilo Hartono , Wina Armada dan Zulfadhli. 

Sedangkan para penulis cerita pendek dalam Di Sebuah Pasar Desa adalah AR Loebis, Djoko Tetuko , Djunaedi Tjunti Agus, Hendry Ch Bangun, Ismet Rauf, Maria D. Andriana, dan Zulfadhli. 

“Pintu Langit dengan editor A.R. Loebis dan kumpulan Cerpen Di Sebuah Pasar Desa dengan editor Djunaedi Tjunti Agus, selama beberapa minggu memilih dan memilah karya wartawan yang sesuai untuk kedua buku sastra itu,” kata Ketua Tim Buku HPN 2022, Ismet Rauf, Senin. 

Kumpulan puisi dan cerita pendek dalam HPN beberapa tahun ini, tutur Ismet Rauf, menjadi favorit para wartawan dari berbagai daerah, terbukti jumlah penulis dan karyanya terus meningkat dari waktu ke waktu. 

A.R. Loebis menuturkan, antologi puisi wartawan di HPN pertama kali terbit pada HPN 2017 di Maluku, dengan judul Sajak Kepada Presiden & Presiden Bebek, menurunkan karya Djunaedi Tjunti Agus, A.R. Loebis, Artini Suparmo, Iman Handiman, Maria D Andriana dan Nia S Amira. 

Antologi puisi pada HPN 2018 di Padang dengan judul Wajah Tua Menikam Malam, ada 116 puisi yang lahir dari tangan Ahmad Istiqom, Ayid Suyitno PS, A.R. Loebis, Djunaedi Tjunti Agus, Edy Supriyanta Sjafei,  Edi Purnomo, Imam Handiman, Maria D Andriana, Ramon Damora, Ress Yasin, Willy Hangguman dan Yusuf Susilo Hartono. 

Pada 2019 dengan judul antologi Negeri Yang Tercabik, hadir puisi ciptaan Ayit Suyitno, A.R. Loebis, Djunaedi Tjunti Agus, Maria D Andriana dan Yusuf Susilo Hartono. 

Pada kumpulan puisi HPN 2020 dengan judul Menatap Tubuhmu di Belukar Bakau, ada 121 judul puisi, berasal dari Ahmad Istiqom , A.R. Loebis, Dheni Kurnia, Djunaedi Tjunti Agus, Kunni Masrohanti, Maria Andriana, Syam Irfandi, Temu Sutrisno, Yusni Fatimah dan Zulfadhli. 

“Pintu Langit dipenuhi nuansa batiniah tentang situasi pandemi, mengajak pembaca agar bersikap dan bangkit secara fisik mau pun semangat- baik secara personal mau pun massal sehingga banyak kata berbalut simbol, yang intinya berupa hakikat tentang kebangkitan,” kata Loebis. 

Sedangkan Djunaedi menyebutkan,  para penulis cerita pendek pada HPN kali ini umumnya sudah memiliki “jam terbang” puluhan tahun, sehingga terasa ciptaan mereka amat kaya ide dan lugas dalam pemilihan tema. 

“Kendati Cerpen terikat dengan tema pandemi, tapi para penulisnya mampu mengaduk-aduk perasaan pembaca sehingga ingin secepatnya menyelesaikan bacaaannya untuk mengetahui ending cerita,” ujar Djunaedi.

(HumasHPN2022)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pintu Langit dan Di Sebuah Pasar Desa, Antologi Puisi dan Cerpen HPN 2022

Trending Now

Iklan