ART Mengaku Alami Pelecehan di Rumah Dinas Bupati Dharmasraya, Forum Mahasiswa Angkat Bicara
Foto : Ilustrasi (AI)
Sumbar, Wartapembaruan.co.id - Seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial S (21) mengaku menjadi korban pelecehan seksual di Rumah Dinas Bupati Dharmasraya. Dugaan peristiwa tersebut disebut melibatkan orangtua dari Bupati Dharmasraya yang berinisial 'M'.
Kepada awak media, korban menceritakan bahwa kejadian bermula pada 1 September 2025. Saat itu, ia diminta untuk memijat pelaku pada malam hari di kediaman dinas Bupati.
“Waktu itu malam-malam, sekitar jam 9 atau 10, Pak 'M' minta saya memijat kakinya. Awalnya saya pikir biasa saja. Tapi tengah malam, dia minta diurut lagi. Karena perasaan saya tidak enak, saya ajak teman,” ungkap 'S'.
Korban mengaku kian merasa tak nyaman karena 'M' hanya mengenakan celana pendek (boxer) selama proses pemijatan.
Masih menurut pengakuan korban, pada keesokan harinya saat dirinya membersihkan kamar pelaku, 'M' kembali melakukan tindakan yang dinilai tidak pantas.
“Waktu saya bersih-bersih, Pak 'M' datang dan mencium kening saya, lalu berusaha mencium bibir. Saya langsung lari keluar kamar, bahkan sempat menepuk bokong saya,” ujar 'S' sambil menahan tangis.
Korban menuturkan, pelaku sempat mencoba menahannya sambil mengatakan, “Mau ke mana? Nggak apa-apa…” yang justru membuat S semakin takut dan memilih meninggalkan ruangan.
Forum Mahasiswa Dharmasraya Angkat Bicara
Forum Mahasiswa Dharmasraya (Formadha) melalui presidium Dharmasraya, Gilang Permana Putra bersama Muhammad Abdul Hafidz sebagai koordinator Formadha Dharmasraya angkat bicara.
“Kami mendesak pemerintah daerah dan aparat untuk mengambil tindakan tegas, tentang dugaan pelecehan seksual ART di rumah dinas Bupati Dharmasraya,” katanya.
Formadha juga menyatakan akan terus mengawal dugaan kasus tersebut, jangan sampai menjadi bola liar yang menambah keresahan di tengah masyarakat.
“Kami mendesak, Dinas Sosial Bidang Perlindungan Anak & Perempuan untuk reaktif dan aktif menangani kasus ini. Kami menduga korban mendapat intimidasi dan perlu perlindungan segera,” tegasnya.
“Unit PPA Satreskrim Polres Dharmasraya harus segera turun tangan untuk mengusut tuntas secara transparan dan profesional,” ujarnya.
Wartawan telah berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait guna menggali informasi tentang benar atau tidaknya pengakuan ART berinisial S tersebut. Untuk menjadi bahan pertimbangan pemberitaan dan keseimbangan pemberitaan (cover both sides).
Hingga berita ini diterbitkan, 'M', diduga pelaku yang disebut oleh narasumber sebagai orangtua Bupati Dharmasraya, belum memberikan tanggapan.
Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhan, juga belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan peristiwa yang terjadi di lingkungan rumah dinasnya.