Pahlawan Kesunyiaan : Pustakawan di Era Digital
OPINI, Wartapembaruan.co.id - Perubahan zaman ke zaman berikutnya telah membawa perubahan besar pada manusia memasuki era digital,dimana suatu era yang menimbulkan pertanyaan apakah kita masih hidup di masa kini atau sudah memasuki di masa depan.Mengapa demikian?,pertanyaan ini muncul dikarenakan hampir segala sesuatu yang diinginkan dapat tercapai dengan mudah dan cepat melalui aplikasi digital.
Sekarang akses informasi dapat didapati secara instan dan efektif dengan hanya duduk santai di depan komputer,membuka internet dan alamat-alamat website lainnya hanya dalam beberapa menit bahkan informasi yang didapatkan dari belahanan dunia.Masa depan seakan-akan dipercepat dengan keberadaan kemajuan teknologi informasi yang semakin canggih.Ternyata kunci kemajuan yang telah diakui dunia adalah ICT (Information and Communication Technology)yang disebut sebagai satu sarana dan prasarana utama untuk mengatasi masalah informasi yang terkendala ruang dan waktu.
Di tengah-tengah serangan era digital,di balik kesunyiaan ketika informasi seakan-akan tidak terbatas dan setiap saat para pembawa berita selalu aktif di media sosial,pustakawan hadir sebagai pahlawan kesunyiaan yang tetap berdiri tegak di era gempuran teknologi.Di balik panggung besar bersinarnya peradaban modern,mungkin para pahlawan ini tidak terlihat,namun perjuangnya sangat besar dalam menjaga moralitas intelektual.
Dulu kala, para pustakawan hanya dikenal sebagai penjaga dan pengelola buku,akan tetapi di masa era digital mereka telah bertansformasi menjadi penata informasi,pengelola literasi digital dan penjaga informasi yang baik dan benar kepada masyarakat agar tidak mendapatkan informasi yang menyesatkan atau Hoax.Meskipun setiap orang tetap bergantung pada mesin pencari informasi yang cepat,justru pahlawan satu ini tetap hadir dalam membantu manusia memhami makna informasi yang diinginkan.Kehadiran pustakawan sangat besar pentingnya bagi masyarakat,seketika gencaran berita atau informasi palsu beredar, pustakawan berperan penting demi membantu pengguna informasi agar dapat memilah informasi yang valid dan benar.
Pahlawan ini menjadi garda depan dalam membangun literasi informasi, mereka hadi di zaman serba digital ini dengan melalui bimbingan baik kepada pengguna informasi,siswa ataupun mahasiswa serta masyarakat umumnya dapat memahami dan belajar bagaiaman menilai dan menggunakan informasi secara bijak yang di era serba cepat ini.Pustakawan tidak hanya mengatur buku, namun juga mengelola ribuan data,e-book, jurnal daring, website hingga konten multimedia yang tersebar diseluruh belahan dunia tanpa terbatas.Tidak hanya itu,justru pahlawan satu ini menjadi simbol pengawal warisan pengetahuan,mereka bekerja dalam kesunyian tanpa diketahui demi memastika pengetahuan tetap berlanjut dari zaman ke zaman yang semakin serba teknologi ini.
Mereka memastika warisan budaya informasi tetap hidup dengan mengelola repostori digital,mentranformasi data atau naskah lama menjadi format modern,baik informasi penegtahuan maupun sejarah awam para pahlawan ini tetap merawatnya dengan baik dan tulus melalui aplikasi digital supaya jarak anatara peradaban tetap berlanjut dan terjaga.
Dibalik dunia yang berisik teknologi, pustakawan ini tetap tenang merawat dan menata literasi informasi demi menjaga pengetahuan tidak hilanng arah. Mereka terlihat tidak nampak, dibalik kesunyiaanya menyimpan kekuatan yang menjaga makna, penjaga literasi informasi serta memastikan pengetahuan tidak hanya muncul dari data tetapi juga dari kebijaksanaan. Mereka bergerak dalam senyap, berjuang tanpa perlu penghargaan, merekalah pejuang penjaga jembatan peradaban, pustakawan hadir sebagai pahlawan kesunyiaan.
Penulis :
Aribal Fikri, Mahasiswa Prodi Ilmu perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam negeri UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
