Mahasiswa BEM FT Undip Bawa Teknologi Tepat Guna untuk Petani Gula Aren Desa Sriwulan
Kendal, Wartapembaruan.co.id -Upaya mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (BEM FT Undip) dalam mendorong penguatan UMKM desa kembali diwujudkan melalui pelaksanaan Program PM BEM BERDAMPAK 2025 di Desa Sriwulan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal.
Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Bima Kemendiktisaintek sebagai bagian dari kebijakan kampus berdampak yang menempatkan mahasiswa sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.
Program PM BEM BERDAMPAK 2025 difokuskan pada penguatan sektor produksi gula aren yang selama ini menjadi potensi unggulan Desa Sriwulan. Namun, sebelum adanya pendampingan, pelaku UMKM dan petani gula aren masih menghadapi berbagai kendala, seperti rendahnya efisiensi produksi, keterbatasan alat, serta kualitas produk yang belum seragam. Kondisi tersebut berdampak pada terbatasnya nilai jual dan daya saing produk di pasaran.
Menjawab permasalahan tersebut, mahasiswa BEM FT Undip menghadirkan teknologi produksi gula aren semi-otomatis sebagai solusi teknologi tepat guna. Kehadiran alat ini mampu meningkatkan efisiensi proses produksi, mengurangi ketergantungan pada tenaga fisik, serta menjaga kebersihan dan konsistensi kualitas produk. Dengan teknologi ini, masyarakat tidak hanya meningkatkan jumlah produksi, tetapi juga mulai mengembangkan gula semut sebagai produk unggulan desa yang memiliki daya simpan lebih lama dan nilai ekonomi lebih tinggi.
Ketua Tim PM BEM BERDAMPAK 2025, Muhammad Mujiya Ulkhaq, menjelaskan bahwa inovasi ini dirancang untuk membantu UMKM desa naik kelas secara bertahap dan berkelanjutan. Menurutnya, dukungan dari Bima Kemendiktisaintek memungkinkan mahasiswa menghadirkan program yang tidak berhenti pada pemberian alat semata. “Kami ingin UMKM Desa Sriwulan tidak hanya mampu memproduksi, tetapi juga mengelola dan memasarkan produknya secara mandiri agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas,” ungkapnya.
Selain penguatan aspek produksi, mahasiswa BEM FT Undip juga membekali masyarakat dengan berbagai keterampilan penunjang usaha. Pendampingan dilakukan melalui pelatihan pengemasan produk yang lebih modern dan menarik, pencatatan keuangan sederhana, serta strategi pemasaran digital. Dengan pendekatan ini, produk gula aren Desa Sriwulan diharapkan mampu menembus pasar yang lebih luas, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga regional.
Program ini juga terintegrasi dengan pengembangan wisata edukasi gula aren, di mana proses produksi dijadikan sebagai daya tarik utama bagi pengunjung. Konsep wisata edukasi ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekaligus memperkenalkan potensi lokal Desa Sriwulan kepada khalayak yang lebih luas.
Pemerintah Desa Sriwulan menyambut baik kolaborasi yang terjalin antara mahasiswa Universitas Diponegoro dan masyarakat desa. Program ini dinilai sebagai langkah strategis dalam mendorong UMKM desa naik kelas melalui pendekatan inovasi dan pemberdayaan berbasis kearifan lokal. Pemerintah desa berharap program PM BEM BERDAMPAK dapat terus berlanjut dan menjadi model pengembangan UMKM desa yang berkelanjutan.
Melalui sinergi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat, Program PM BEM BERDAMPAK 2025 menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa BEM FT Undip dalam mendorong pertumbuhan ekonomi desa. Program ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian UMKM Desa Sriwulan serta menjadi inspirasi bagi pengembangan potensi desa lainnya di masa mendatang.

