BREAKING NEWS
 

Ketika Internet Telkomsel Tak Lagi Berlari, Lalu Untuk Apa Kami Membayar Lebih?


Oleh : Syahrul 

OPINI, wartapembaruan.co.id - Di tengah era digital yang sudah menjadi denyut nadi kehidupan masyarakat, koneksi internet bukan lagi sekadar fasilitas melainkan kebutuhan primer. Namun, apa jadinya ketika sebuah jaringan besar seperti Telkomsel, yang selama ini dikenal sebagai raksasa telekomunikasi di Indonesia, justru membuat penggunanya berkali-kali menghela napas karena kecepatan internet yang tersendat seperti kereta tua kehabisan tenaga?

Beberapa waktu terakhir, keluhan masyarakat bermunculan dari berbagai daerah: internet lambat, video tak kunjung memutar, aplikasi pesan tertunda terkirim, hingga pekerjaan terhambat hanya karena jaringan tak mampu berlari secepat seharusnya. Di tengah kondisi ini, wajar jika muncul pertanyaan: mengapa harga paket data yang kami bayar masih tetap melambung tinggi?

Kita sebagai masyarakat berhak menuntut kesesuaian antara harga dan kualitas. Ketika kuota internet dibanderol dengan harga yang tidak murah, maka sewajarnya jaringan bekerja sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Namun yang terjadi kini, terasa seperti ironi: harga kuota Telkomsel kerap digolongkan sebagai salah satu yang paling mahal, sementara jaringan di banyak wilayah justru berjalan terseok-seok.

Telkomsel sebagai penyedia layanan seharusnya memahami bahwa masyarakat Indonesia kini tidak lagi hanya memakai internet untuk hiburan, namun untuk bekerja, belajar, dan bahkan menjalankan usaha. Maka ketika jaringan lelet dan tidak stabil, dampaknya tidak sederhana ada kerugian waktu, produktivitas, bahkan peluang ekonomi yang terlewat.

Oleh karena itu, kritik ini bukan sekadar keluhan emosional, melainkan panggilan untuk perubahan. Jika jaringan masih seperti sekarang sering lambat, tidak stabil, dan sulit diandalkan maka sudah sepantasnya harga paket data yang ditawarkan disesuaikan dan tidak terlalu mahal. Jangan jadikan masyarakat sebagai korban kebijakan harga yang tidak relevan dengan kualitas layanan.

Sebab pada akhirnya, kepercayaan itu sederhana: mereka hanya meminta apa yang pantas bayaran sebanding dengan kualitas. Jika Telkomsel ingin tetap menjadi pilihan utama, maka dengarlah suara pengguna yang kini tak lagi diam.

Semoga suara ini sampai, bukan hanya ke telinga provider, tetapi juga ke hati para pengambil kebijakan. Karena internet bukan lagi soal “koneksi” melainkan soal akses terhadap kehidupan yang lebih layak dalam dunia modern ini.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image