BREAKING NEWS
 

Krisis Moral Generasi, Imbas Permasalahan Sistemik!


Oleh: Annisa Putri, S.Pd (Pendidik)

OPINI, Wartapembaruan.co.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda menggelar razia penyakit masyarakat (Pekat) di sejumlah guest house di Samarinda, Sabtu (29/11). Puluhan orang atau pengunjung guest house diamankan dalam operasi gabungan yang berjalan sejak pukul 22.00 Wita tersebut. 

Dengan rincian, pasangan muda-mudi, mahasiswa, hingga remaja di bawah umur, yang kedapatan ngamar tanpa ada status pernikahan. Tak hanya soal pelanggaran asusila, petugas juga mendapati adanya pelanggaran lain. Seperti mengonsumsi minuman keras dan alat hisap sabu.(Kaltimpost.jawapos.com)

Imbas Permasalahan Sistemik

Sungguh sangat menyesakkan dada melihat fakta diatas, dalam satu berita tersebut kita sudah menemukan banyak kerusakan yang terjadi di dalamnya. Mulai dari perzinahan, miras, dan narkoba. Itu semakin menunjukan bahwa kerusakan yang ada bersifat kompleks dan sistemik. Berawal dari individu yang jauh dari ketakwaan pada Allah, sehingga mudah melakukan maksiat. Tapi tentu tak sesederhana itu, sebab jika dilihat hal ini bukan hanya persoalan moral individu per individu yang rusak melainkan ada suatu hal besar yang mengkondisikan rusaknya generasi hari ini.

Pada kenyataanya, dunia saat ini sedang dalam kungkungan ide Sekulerime-liberal tak terkecuali tanah air. Pemikiran yang datang dari Barat ini merasuk kesemua sektor kehidupan termasuk pergaulan atau gaya hidup generasi. Ide inilah yang memberikan pengaruh negatif pada pola pikir dan pola sikap remaja. Remaja rawan melakukan kemaksiatan termasuk perzinahan, minuman keras bahkan dilakukan dengan terang-terangan tanpa malu.

Sekulerisme hadir untuk memisahkan Islam dengan umatnya, berusaha mengkaburkan ajaran yang benar, mengganti pandangan hidup kaum muslimin dengan duniawi ala Barat hingga berhasil membuat lupa akan identitasnya sebagai seorang muslim.

Paham ini pula yang membuat negara tidak maksimal dalam pengurusan masyarakat, regulasi dan hukuman longgar kepada pelaku, karena sistem ini memang tidak pernah tegas dalam memberantas kemaksiatan. Dalam kasus ini negara hanya melakukan razia pendataan pembinaan tanpa hukuman. Maka wajar kasus-kasus serupa selalu terulang.

Kemudian, ditambah lagi belum adanya pencegahan juga penjagaan ketat misal dari sosial media yang tidak bisa dipungkiri sangat besar pengaruhnya pada masa sekarang. Mudahnya mengakses tayangan-tayangan yang merusak  dan tidak senonoh, yang itu bisa berpotensi menjadi pemicu terjadinya berbagai kejahatan. 

Dengan demikian, semakin krisisnya moral generasi hari ini tak lain ialah imbas dari permasalahan sistemik. Maka butuh keseriusan yang besar untuk memberantas segala kejahatan dan menyelamatkan remaja dari lubang hitam kerusakan. Sebab, jika terus menerus dibiarkan potensi besar yang pemuda miliki sebagai pelopor perubahan itu bisa padam bahkan masa depan pun akan terancam.

Islam Menjaga Generasi

Islam memiliki sistem yang komperhensif untuk mengatur kehidupan manusia, tak terkecuali perihal remaja atau pemuda. Dalam sistem Islam, pemuda dibentuk menjadi pribadi yang bertakwa kepada Allah sehingga setiap perbuatan yang mereka lakukan tak pernah lepas dari ketaatan dan jauh dari maksiat sebab landasan iman yang menghujam kuat didalam dada. 

Disamping itu, pendidikan dalam Islam juga didasari oleh keimanan atau ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Para pelajar ditanamkan akidah Islam yang kuat serta ketaatan kepada perintah Allah, sehingga ilmu pengetahuan apapun yang mereka kuasai nantinya akan menambah iman dan takwa mereka kepada Ilahi Rabbi.

Selanjutnya, jika terjadi pelanggaran, Standar Islam dalam menghukum anak ketika sudah baligh pun ada diatur. Bagi pelaku yang terbukti melakukan tindak kemaksiatan akan ada sanksi tegas yang diberikan sesuai dengan hukum Islam serta kebijakan khalifah (pemimpin) nantinya. Dan tentu sanksi tegas yang diterapkan tersebut bukan tak ada artinya, melainkan memiliki dua fungsi.

Yakni sebagai efek jera (zawajir) bagi pelaku dan orang-orang sekitarnya, agar tidak terulangnya kasus perundungan tadi. Dan yang kedua sebagai penebus dosa (jawabir) bagi pelaku dan orang-orang sekitarnya, agar tidak terulangnya kasus kejahatan tersebut. 

Berikutnya, dalam Islam negara juga berperan sebagai pencegah sekaligus pemegang kekuasan penuh, dengan sistem politik Islam yang diterapkan akan menutup segala akses yang menyebabkan seseorang jatuh pada kemaksiatan dengan memblokade seluruh media-media yang mengandung unsur kekerasan, negara akan secara optimal memastikan tayangan-tayangan yang dikonsumsi kaum muslimin adalah tayangan yang sholih bermanfaat bagi masyarakat.

Demikianlah sedikit gambaran luar biasa detailnya Islam menjaga generasi, memberdayakan akal dan potensi mereka dengan optimal sehingga siap menjadi generasi tangguh yang tongak perubahan kelak ada di tangan mereka. wallahua’alam bisshawab.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image