Iklan

MPR: Pemerintah Harus Siap Hadapi Kemungkinan Terburuk Lonjakan Covid-19

warta pembaruan
04 Februari 2022 | 5:43 PM WIB Last Updated 2022-02-04T10:43:54Z


Jakarta, www.wartapembaruan.co.id – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah untuk siaga dalam menghadapi kemungkinan terburuk puncak kasus Covid-19 yang diprediksi terjadi pada bulan Februari 2022 ini.

“Pemerintah harus siaga dan segera mengambil sikap dan menetapkan kebijakan untuk menarik rem darurat, yakni melakukan pembatasan mobilitas masyarakat di seluruh sektor,” kata Ketua MPR kepada wartawan di Jakarta, Jumat (4/2/2022).

Pernyataan itu dikemukakan Bambang Soesatyo untuk menanggapi pengumuman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang memrediksi puncak kasus virus Covid-19 (varian Omicron) di Indonesia akan terjadi pada awal hingga pertengahan Februari 2022.

Ia juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan opsi ‘lockdown’ regional di tengah situasi pandemi Covid-19 yang terus mengalami lonjakan. Menurutnya, opsi ‘lockdown’ regional dinilai sebagai opsi paling riil yang bisa memutus rantai penularan Covid-19.

Bambang Soesatyo juga meminta seluruh lapisan masyarakat agar tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan serta menjadikan lonjakan kasus Covid-19 saat ini sebagai alarm peringatan bahwa penyebaran Covid-19, khususnya akibat varian Omicron sudah semakin mengkhawatirkan.

“Diharapkan masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan, tetap menggunakan masker dan menjauhi kerumunan, membatasi aktivitas di luar rumah, mematuhi dan melaksanakan imbauan ataupun aturan pemerintah yang berlaku terkait upaya penanganan dan penanggulangan pandemi,” kata politisi Partai Golkar itu.

Ia juga mengingatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Satgas Penanganan Covid-19 untuk terus berkoordinasi dan melakukan monitoring serta pengecekan kesiapan dan ketersediaan fasilitas kesehatan, khususnya di setiap rumah sakit rujukan Covid-19.

Termasuk menyiapkan rumah sakit darurat Covid-19, menambah relawan yang dikhususkan penanganan Covid-19 hingga memastikan ketersediaan obat-obatan dan alat pendukung medis lainnya.

“Hal itu sebagai upaya antisipasi dalam mencegah kolapsnya fasilitas kesehatan akibat terus meningkatnya kasus Covid-19 di Tanah Air,” kata Ketua MPR.

Bambang Soesatyo juga meminta komitmen pemerintah dan Satgas Penanggulangan Covid-19 untuk terus berupaya sekuat tenaga dalam menekan dan mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19, meningkatkan upaya testing dan mengakselerasi vaksinasi Covid-19 mulai dari dosis pertama, kedua hingga dosis ketiga atau booster.

Kasus Meningkat

Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia per 3 Februari 2022 (Rabu malam) meningkat tajam. Satgas Covid-19 mencatat tambahan 27.197 kasus baru positif virus corona di Indonesia. Dengan demikian, total menjadi 4.414.483 kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Kamis (3/2/2022).

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus positif Covid-19 per Kamis (3/2/2022), bertambah 5.993 orang, sehingga menjadi sebanyak 4.154.797 orang di Indonesia.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat positif Covid-19 hingga Kamis (3/2/2022) di Indonesia bertambah 38 orang menjadi sebanyak 144.411 orang. Kemudian jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada Kamis 3 Februari 2022 mencapai 115.275 kasus, bertambah 21.166 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk tetap tenang, karena meski varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi, tetapi tingkat fatalitasnya lebih rendah dibandingkan varian Delta.

Presiden Joko Widodo juga mengingatkan agar pasien Covid-19 Omicron yang bergejala ringan tidak perlu ke rumah sakit. (ys_soel)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • MPR: Pemerintah Harus Siap Hadapi Kemungkinan Terburuk Lonjakan Covid-19

Trending Now

Iklan