Bara JP: Soeharto dan Gus Dur Layak Dikenang sebagai Pahlawan Bangsa
JAKARTA, Wartapembaruan.co.id — Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP) menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada dua mantan presiden, Jenderal Besar Soeharto dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Ketua Umum DPP Bara JP, Willem Frans Ansanay, menilai kedua tokoh tersebut memiliki jasa besar bagi bangsa Indonesia dan layak dikenang secara terhormat dalam sejarah nasional.
“Sebagai orang Papua yang lahir di era Trikora, saya merasakan langsung dampak perjuangan Pak Harto. Tanpa peran beliau sebagai Panglima Mandala, mungkin Irian Barat tak akan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi,” ujar Frans saat ditemui di Kantor Bara JP, Jakarta, Jumat (8/11/25).
Frans menjelaskan, dukungan terhadap Soeharto didasari pada perannya dalam operasi Trikora tahun 1961–1963 yang berhasil mengembalikan Irian Barat ke Indonesia. Ia juga menilai, pada masa kepemimpinan Soeharto, pembangunan nasional berjalan pesat melalui berbagai program seperti Inpres Sekolah Dasar dan bantuan pembangunan daerah.
“Setiap era memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun dari sisi kontribusi terhadap pembangunan dan stabilitas nasional, Pak Harto pantas dihormati sebagai pahlawan,” katanya.
Selain itu, Frans juga menilai KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memiliki peran penting dalam memperkuat nilai kebangsaan dan kemanusiaan.
“Pak Gus Dur membuka ruang dialog dengan masyarakat Papua dan memberikan pengakuan resmi terhadap agama Konghucu. Ia juga mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua. Bagi kami orang Papua, Gus Dur adalah presiden yang dekat dengan hati rakyat,” tutur Frans.
Menurut Frans, dukungan Bara JP terhadap dua tokoh tersebut merupakan bagian dari rekonsiliasi sejarah yang penting untuk memperkuat semangat persatuan nasional.
“Rekonsiliasi sejarah berarti belajar menghargai jasa semua tokoh bangsa tanpa terus terjebak pada luka masa lalu. Baik Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, Jokowi, hingga Prabow semuanya bagian dari sejarah besar Indonesia,” ujarnya.
Ia menegaskan, Bara JP siap mendukung langkah pemerintah dan Kementerian Sosial dalam proses penetapan gelar Pahlawan Nasional tersebut.
“Kami tidak menolak langkah negara. Justru kami mendukung sepenuhnya agar penilaian terhadap jasa dua tokoh bangsa ini segera mendapatkan legitimasi negara,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Frans menyampaikan pesan moral bagi seluruh masyarakat Indonesia agar terus menjaga semangat kebangsaan dan menghargai perbedaan.
“Saya orang Melanesia, bagian dari bangsa Indonesia. Mari kita belajar mencintai negeri ini sebagai anugerah Tuhan, berdamai dengan masa lalu, dan menghormati para pejuang yang telah membangun negeri ini,” katanya.
Langkah Bara JP ini menambah daftar dukungan terhadap rencana pemerintah yang akan mengumumkan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional pada 10 November, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
