BREAKING NEWS

Peternak Tolak Rencana BPI Danantara Masuk Bisnis Unggas Membangun Peternakan, Matikan UMKM usaha Peternak Ayam


LAMPUNG, Wartapembaruan.co.id
  – Kalangan peternak unggas di Lampung  menyatakan keberatan terhadap rencana Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang akan terjun langsung ke bisnis budidaya ayam pedaging dan petelur. Rencana investasi senilai Rp 20 triliun itu dinilai justru bisa menambah tekanan bagi peternak lokal yang kini tengah berjuang di tengah kondisi pasar ayam yang kelebihan pasokan.

Rencana investasi besar tersebut dikabarkan menjadi bagian dari upaya Danantara mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Namun, peternak lokal menilai langkah itu tidak tepat jika dilakukan dengan membangun peternakan komersial baru.

Salah satu peternak asal Lampung Donny Irawan,  menegaskan bahwa kehadiran BUMN seperti Danantara seharusnya tidak menjadi pesaing baru di sektor budidaya ayam. Menurutnya, pemerintah lebih baik mendorong penguatan industri unggas nasional melalui tata kelola rantai pasok dan stabilisasi harga bahan baku.

“Kami peternak lokal di Lampung sedang berjuang membangun usaha dengan modal sendiri. Kalau lembaga besar seperti Danantara masuk dan membuat kandang komersial, itu akan menambah persaingan yang tidak sehat,” ujar Donny Irawan Rabu (13/11).

Donny saat ini tengah mengembangkan peternakan ayam layer . Ia menjelaskan, peternakan ayam ini dibangun untuk meningkatkan efisiensi produksi dan menjaga kualitas ayam agar mampu bersaing di pasar lokal, dan nasional.

“Kami ingin membuktikan bahwa peternak lokal bisa maju menopang ketahanan pangan Nasional Tapi kami juga butuh keberpihakan dari pemerintah, bukan justru muncul pemain besar baru yang berpotensi menekan harga di pasar,” tambahnya.

Donny berharap pemerintah memberikan dukungan nyata, seperti permodalan, pasar nasional dan Internasional, agar semua usaha peternak terutama skala kecil tumbuh. Bila perpu ada Badan yang menampung  telor seperti Bulog ketika harga telor dan ayam anjlok Pemerintah berperan di sektor tersebut.

 “Kalau Danantara mau membantu industri unggas, bantu di sisi pakan dan tata niaga. Itu masalah utama kami selama ini. Harga pakan tinggi, harga ayam di pasar malah rendah,” kata Donny

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Sugeng Wahyudi, menilai langkah Danantara masuk ke bisnis budidaya unggas memang berpotensi menciptakan pesaing baru bagi peternak eksisting.

“Tidak harus membuat kandang-kandang komersial sebagai solusi, karena justru menciptakan pesaing baru bagi peternak ayam broiler,” jelas Sugeng.

Namun, ia juga mengakui bahwa investasi besar seperti yang dimiliki Danantara bisa berdampak positif jika diarahkan pada perbaikan tata kelola industri unggas nasional — terutama dalam menciptakan harga pakan dan anak ayam (DOC) yang lebih wajar dan kompetitif.

Dengan potensi besar Lampung sebagai salah satu sentra produksi unggas di luar Jawa, para peternak berharap pemerintah dapat mendukung penguatan ekosistem industri perunggasan berbasis lokal, bukan menambah kompetitor baru yang berisiko menekan harga ayam, dan Telor  di tingkat peternak.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image